MENGENAL PELAYANAN PENGABARAN INJIL DI HONG KONG (INDONESIAN BAPTIST MINISTRY HONG KONG)

Pengabaran Injil di Hong Kong dimulai sejak tahun 2017 hingga sekarang tahun 2020. Indonesian Baptist Ministry Hong Kong, dilayani oleh Ena Pudiyaningsih, S.Th telah menginjili para domestic helper atau tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Hong Kong. Setidaknya ada dua puluh orang yang ikut di dalam penginjilan.

Ena Pudiyaningsih, S.Th, selaku utusan Injil di Hong Kong mengatakan, “Karena di Hong Kong banyak sekali orang Indonesia dan ini juga kesempatan yang luar biasa karena Tuhan sudah menyediakan ikannya, kenapa sih kita tidak kita pancing dan kerjakan?”.

Selain karena panggilan, Ena Pudiyaningsih melakukan penginjilan di Hong Kong karena ada banyak kesempatan untuk melayani dan kebebasan untuk memberitakan Injil. Pengabaran Injil yang dilakukan juga untuk menolong dan memperhatikan para tenaga kerja Indonesia.

“Kita pernah hampir memakai semua metode PI, tetapi yang saya amati paling efektif adalah metode pendekatan secara pribadi sebagai teman”, ucap Ena Pudiyaningsih, S.Th selaku misionaris yang melayani di Hong Kong.

Bentuk penginjilan yang dilakukan di Hong Kong adalah menjangkau melalui pendekatan personal. Di masa pandemi Covid-19, kabar baik tentang Yesus Kristus ini terus diberitakan, untuk terus menjangkau para tenaga kerja Indonesia yang beragama non-Kristen, agar semakin banyak orang lagi yang percaya kepada Yesus.

“Tantangan melakukan pelayanan di Hong Kong adalah uang lebih mendominasi mereka, sehingga lebih fokus pada kerja sebagian besar lebih memilih kerja daripada ke gereja. Saya juga pernah melayani TKI yang bermasalah yang terjerat kasus hukum dan di Hong Kong banyak sekali orang yang lesbian”, tambah Ena Pudiyaningsih, S.Th.

Dalam ber-PI, tantangan yang dihadapi oleh Ena Pudiyaningsih adalah tetap terus membawa mereka kepada Kristus. Di Hong Kong, tak sedikit orang yang berfokus pada pekerjaannya, dan fokus untuk mengejar yang sifatnya duniawi, sehingga rentan untuk meninggalkan gereja.

Ena Pudiyaningsih, S.Th juga menambahkan bahwa “Tujuan diadakannya perjamuan adalah untuk mengingat terus pengorbanan Yesus di kayu salib, dan betapa mereka perlu menghargai pengorbanan Yesus dengan melaksanakan Amanat Agung, yaitu penginjilan.”

Setiap bulan ibadah yang dilakukan rutin setiap hari Minggu ini, juga selalu menghadirkan upacara agung yaitu perjamuan. Harapan dengan adanya penginjilan dan perjamuan agung ini, agar jemaat terus bertumbuh dalam iman dan terus digerakkan hatinya untuk melihat betapa pentingnya Kasih Yesus disampaikan kepada sesama. (SS)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *