“BAGAIMANA ORANG KRISTEN MENERIMA KASIH KARUNIA?” Efesus 1: 1-14

Bincang Bestari Episode 01 oleh Pdt. Dr. Drs. Yosia Wartono

Paulus mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan jemaat di Efesus dikarenakan masa pelayanannya di sana selama 3 tahun. Kita juga dapat menyimak dari Kitab Kisah Para Rasul pasal 20, bagaimana Paulus menyampaikan pesan sebelum ia meninggalkan Efesus kepada penatua-penatua yang diberikan tugas menggembalakan jemaat Efesus. Tidak lama kemudian, Paulus secara khusus memberikan motivasi dan nasihat kepada Timotius untuk fokus dalam penggembalaan dan pelayanan pengabaran Injil. Kepedulian Paulus kepada jemaat di Efesus, sehingga ia menulis Kitab Efesus ketika ia berada dalam bilik penjara. Tujuan adanya kitab Efesus itu sendiri ialah Paulus ingin menolong jemaat untuk memahami bahwa gereja semestinya dioperasionalkan oleh setiap orang-orang yang dipercayai oleh Tuhan dan dipanggil secara khusus untuk mengambil bagian di dalam hidup bergereja. Kitab ini ditulis dalam 6 pasal, di antaranya yaitu pasal 1-5 yang berkaitan dengan jemaat dan gereja. Sedangkan pada pasal yang ke-4 menjelaskan bagaimana jemaat hidup bertumbuh dan berkembang dan menjadi berkat.

Pada pasal 1:1-14, Paulus menjelaskan betapa besar kasih karunia Allah pada setiap kita. Ayat yang ke 3-6 berbunyi demikian: “3Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. 4Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. 5Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, 6supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.”

Betapa besar kasih karunia Allah kepada kita dan hal inilah yang Paulus ingin setiap orang percaya pahami. Ketika dengan kesungguhan hati kita memahami betapa besar kasih karunia Allah kepada kita, maka kita akan memuji kasih karuniaNya yang begitu besar. Seperti dalam Yohanes 3:16 yang berbunyi demikian “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”, dari kutipan Yesus ini kita mengetahui bahwa Yohanes juga dapat mendalami betapa besar kasih karunia Allah yang diterimanya.

Lalu, mengapa Paulus mengatakan betapa besar kasih karunia Allah kepada kita yang dikerjakan oleh Allah Bapa di dalam Kristus Yesus menurut rencana kerelaanNya? Dalam ayat yang ketiga menjelaskan bahwa di dalam Kristus, Allah telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam surga. Ketika pernyataan ini diberitahukan, kita dapat mengerti bahwa setiap orang yang ada di dalam Kristus, ia telah diberikan jaminan surga dan segala berkat rohani di dalam surga disediakan untuk kita semua.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Tuhan memberikan kasih karuniaNya kepada kita? Apakah kita ini orang yang layak? Apakah kita pantas? Apakah karena kehebatan atau usaha atau kesalehan atau kebaikan kita?

Paulus mengatakan bahwa Allah telah memilih dan menentukan kita semua bahkan sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya dan supaya kita dapat menikmati berkat rohani dalam surga, seperti yang dikatakan dalam ayat yang keempat. Sejak kita menerima Tuhan sebagai Juru Selamat kita, dengan demikian telah dibukakan rahasia kenikmatan hidup surgawi kepada kita. Dan selama di dunia kita hidup sesuai dengan kehendakNya, maka kita akan dapat menikmati dan menebarkan suasana surga di manapun kita berada.

Pada ayat yang keenam, Paulus memberi penegasan bahwa di dalam Kristus, Allah telah menentukan kita dari semula untuk menjadi anak-anakNya sesuai dengan kerelaan kehendakNya. Segala rancangan keselamatan dari Allah diinisiasi, dilaksanakan, dan dinyatakan oleh Allah sendiri kepada kita semua.

Setiap orang yang memahami kasih karunia Allah akan memberikan apresiasi kepada Allah dalam rupa sembah sujud dan puji-pujian kepadaNya. Layaknya John Newton, pencipta dari lagu ‘Amazing Grace’ yang menyatakan kebesaran kasih Tuhan melalui sebuah lagu yang mendunia hingga saat ini.

Kemuliaan Allah telah dipercayakan kepada kita melalui kehidupan kita masing-masing. Pada jaman dahulu, Tidak semua orang tahu mengenai rahasia ini, hingga akhirnya Paulus menulis kitab ini agar jemaat di Efesus dan juga kita mengetahui rahasia yaitu bahwa kita semua diberkati oleh kasih karunia Tuhan. Detik ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, menjadi detik di mana rancangan keselamatan Allah untuk kita sudah sah dinikmati oleh kita orang yang percaya, dan sejak saat itulah iman kita telah dimateraikan dan dipelihara oleh Roh Kudus. Dalam ayat yang ke-14 berbunyi demikian“Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”. Kita dipilih dan ditentukan dari semula oleh Allah supaya kita dapat menjadi puji-pujian bagi Dia dan supaya oleh kita namaNya ditinggikan dan dipuji oleh semua orang.

Mari senantiasa menjaga diri agar kita tidak bercacat dan tidak bercela dihadapan Allah dan di hadapan sesama. Tuhan memberkati kita sekalian. Amin!

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. (Matius 5:16)”