“AKU KEPADAMU” (Pendahuluan Surat Paulus Kepada Jemaat Efesus) – EFESUS 1:1-2

Bahan KPW “Interdependensi dalam Kehidupan Bergereja”: Pelajaran 1 | Yosia Wartono & Rina Endah K. Wartono

Rasul Paulus memiliki begitu banyak kenangan terhadap jemaat Tuhan di kota Efesus. Selama tiga tahun, tiada hentinya, Paulus melayani serta mengajar jemaat di kota tersebut. Maka, wajar bila rasul Paulus memiliki kedekatan emosional yang erat terhadap mereka, yang tercermin dalam pendahuluan suratnya kepada jemaat di Efesus.

Pertama, Paulus Rasul Kristus Yesus oleh Kehendak Allah

Kerasulan Paulus menjadi sebuah perdebatan diantara jemaat di Efesus. Hal tersebut dianggap penting, sebab jabatan rasul memiliki otoritas yang sangat dihormati. Maka, penting bagi Paulus untuk menegaskan kerasulannya kepada jemaat Tuhan dimanapun, termasuk di kota Efesus (bdk. Gal. 1). Paulus menjelaskan bagaimana dirinya diangkat menjadi Rasul oleh Tuhan Yesus melalui peristiwa yang ajaib (Kis. 9).

Dengan penjelasan tersebut, Paulus ingin supaya setiap orang percaya di kota Efesus tidak lagi mempertanyakan status kerasulan yang dimiliki oleh Paulus. Sehingga setiap pengajaran yang Paulus sampaikan dapat mereka terima.

Kedua, Orang-Orang Percaya dalam Kristus adalah Orang-Orang Kudus

Paulus menyebut mereka sebagai orang kudus, untuk menyatakan bahwa mereka telah ditebus dan dibenarkan melalui iman kepada Tuhan Yesus. Selain itu dirinya juga menegaskan sebagai orang kudus, mereka juga sudah dipisahkan dari cara hidup dunia.

Hal itu dimaksudkan Paulus supaya jemaat Efesus dapat memiliki cara hidup yang berbeda dengan dunia, sehingga Paulus dapat mengajar mereka tentang seharusnya orang percaya hidup di tengah dunia ini.

Ketiga, Kasih Karunia dan Damai Sejahtera Menyertai Orang Percaya

Sudah menjadi sebuah kelaziman dalam pertemuan orang percaya, ada salam yang disampaikan antara satu dengan yang lainnya, hal ini menunjukkan adanya sukacita yang dibagikan diantara orang percaya. Hal itu yang dilakukan Paulus di awal suratnya.

Hal tersebut dilakukan oleh Paulus tidak hanya untuk membagikan sukacita kepada jemaat, tetapi juga ingin menegaskan bahwa sebagai orang percaya sudah mendapat kasih karunia dan pemeliharann dari Allah. Sehingga mereka dapat hidup tanpa diliputi kekuatiran atau ketakutan.

KESIMPULAN

Setiap orang percaya harus dapat menjaga dirinya supaya memiliki reputasi terhadap orang lain. Sebab setiap orang percaya sudah dipilih dan dikhususkan oleh Allah dari dunia. Sehingga setiap orang percaya tidak lagi hidup dalam kekuatiran.

Dapatkan materi KPW Pelajaran 1 (pdf) melalui tautan berikut:

Pelajaran 1 – Aku Kepadamu

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *