Pengabaran Injil di Masa Pandemi Covid-19

Masa pandemi berdampak pada berbagai hal termasuk gereja, terlebih Gabungan Gereja Baptis Indonesia. Dalam situasi seperti ini, GGBI terus memastikan salah satu visi utamanya untuk tetap berjalan. Visi dari GGBI 2040 yaitu keluarga besar umat Baptis Indonesia yang misioner, sehat dan relevan.

Menurut Pendeta Lukas Supandi, selaku pelaksana tugas departemen PI GGBI mengatakan, “Tim PI memutuskan untuk mengikuti visinya GGBI 2020-2040. Ketiga poin inilah yang diharapkan dapat terus beralan dalam melakukan kerjasama untuk mengemban tugas penginjilan, pendidikan, dan sosial.

Ketiga visi GGBI 2040 yang terdiri dari misioner, mempunyai arti bagaimana gereja tetap menjalankan dan mempunyai misi ke depan untuk tetap terus memberitakan Injil Kristus. Sehat mempunyai arti bagaimana pertumbuhan yang terjadi secara terus menerusuntuk menghasilkan misi yang ingin dicapai.

Relevan mempunyai arti sifat yang berkesesuaian dengan perkembangan jaman. Nilai dari relevansi inilah yang diharapkan dapat menjangkau, memengaruhi, bahkan berperan bagi perubahan (transformasi) masyarakat.

“Dalam melakukan PI, GGBI juga bekerjasama dengan mitra dari luar negeri juga. Seperti negara Amerika, Korea, dan Jepang misalnya, mereka mengirimkan tenaga yang bisa turut serta melayani. Entah melayani sebagai guru, sebagai perawat, dan lain-lain”, ucap koordinator departemen PI GGBI.

GGBI juga bekerjasama dengan Mitra di luar negeri, yaitu Singapore, Malaysia, Filipina, Jepang, Korea, Amerika, dan Australia. Tujuan dari kerjasama beberapa negara ini adalah untuk bersatu hati merangkul dan melayani sesama, dengan menggunakan talenta yang diberikan Tuhan.

Dalam pelayanannya, departemen PI juga mempunyai enam belas utusan injil yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia, seperti di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Maluku, dan sampai ke Hong Kong.

“Memang selama pandemi ini, kita tidak bisa bertemu secara personal, duduk di warung kopi misalnya untuk bicara tentang penginjilan atau pemuridan. Akan tetapi kami tetap melakukan pemuridan melalui media sosial Baptis Indonesia, yang memiliki peran cukup signifikan dalam pemuridan.

Meski persembahan PI menurun, kami memahami dan tetap mengupayakan yang terbaik dengan dana yang ada. Di beberapa gereja terjadi penurunan pemasukan gereja, bahkan sampai 60% dari pemasukan gereja di masa normal. Hal ini tentu mempengaruhi anggaran belanja gereja, yang pasti gereja akan mengutamakan kebutuhan rutin.”, ucap Pendeta Lukas.

Meski banyak rintangan selama pandemi covid-19, tim PI tetap berupaya untuk mengabarkan berita baik, yaitu keselamatan yang diberikan dari Yesus untuk sesama. Cara-cara yang dilakukan oleh tim PI adalah dengan melakukan pemuridan dan menjangkau melalui platform media sosial. Dengan cara menjangkau seperti ini, diharapkan akan banyak orang-orang yang semakin antusias untuk mendengarkan dan menyebarkan kabar baik ini. (SS)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *